Tips Atasi Stres Pada Masa Pubertas

Surabaya, eHealth. Selain mengalami perubahan fisik pada masa pubertas, remaja juga sering mangalami perubahan secara psikologis. Remaja sering kali mengalami stres atau bete, tetapi mereka tidak tahu apa sebabnya. Jika mereka tidak mengerti beban perubahan fisiologis dan psikologisnya yang harus diterimanya, maka secara otomatis mereka tidak bisa mengatasinya, karena tidak bisa menerima perubahan itu. Hal itu disampaikan oleh dr. Dyan Pramesti. M.Kes, Sp. And dari Poli Andrologi RSU Dr. Soetomo Surabaya.
Berikut cara mengatasinya stres atau bete saat masa pubertas menurut dr. Dian Pramesti. M. Kes, Sp. And dari Poli Andrologi RSU Dr. Soetomo Surabaya.
1. Pendidikan Seks
Pendidikan seks (sex education) tidak hanya untuk tujuan mencegah hubungan seks terlalu dini, tetapi banyak sekali yang perlu dipahami oleh remaja. Pendidikan seks harus disesuaikan dengan umur anak. Misalkan pada anak umur 14 tahun itu seharusnya sudah mengerti pendidikan seks sesuai porsinya, “Anak umur itu seharusnya sudah ditunjukkan organ reproduksinya, fungsinya apa, serta akibatnya jika melakukan seks,” terang dr. Dian begitu ia disapa.
2. Mengerti dan memahami perubahan dirinya
Jika telah menerima pendidikan seks dengan benar, maka secara otomatis anak akan mengerti dan memahami perubahan dirinya dengan baik secara fisiologis maupun psikologis.
3. Menerima kondisi tersebut
Jika mereka mengetahuinya, ia akan mengerti bahwa itu kondisi yang harus ia terima dan harus ia alami. Maka secara otomatis remaja bisa mengendalikan emosinya. “Kadang remaja yang masa pubertas bertengkar sama pacarnya saja sudah males belajar, males bergaul sama temennya, jika mengetahui ini yang harus ia terima maka ia sendiri yang bisa mengendalikan emosinya,” papar dokter dengan dua putra itu.
4. Peran orang tua
Peran orang tua sangat penting bagi anak yang menginjak pubertas dan ketika anak sedang mengalami stres. Masa pubertas anak, emosinya tidak terkontrol dengan baik, tak jarang sering kali terjadi perselisihan antara anak dan orang tua. Jika sudah begini peran orang tua sangat penting, yakni dengarkan penjelasan anak dan cobalah untuk mengerti dari sudut pandangnya. Biarkan anak atau remaja itu membuat keputusannya dan ia akan membuktikan kemampuannya. Dan jika anak mempunyai masalah, bicaralah dengannya dari hati ke hati.(Ima)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews