Minggu, 22 Juli 2012

Bagaimana Pola Makan Bergizi Saat Berpuasa?

Puasa bagi umat Islam merupakan salah satu Rukun Islam dan merupakan salah satu ibadah wajib selama bulan Ramadhan. Kunci utama dalam mengatur pola makan saat sahur dan berbuka adalah dengan mengikuti sunah dan anjuran nabi Muhammad SAW.

Manusia mempunyai cadangan energi yang disebut glikogen. Cadangan energi tersebut dapat bertahan selama 25 jam. Cadangan gizi inilah yang sewaktu-waktu akan dibakar menjadi energi, jika tubuh tidak mendapat suplai pangan dari luar.

Ketika berpuasa, cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tubuh dikeluarkan sehingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh serta sel-sel penyimpanannya. Peristiwa ini disebut peremajaan sel. Dengan meremajakan sel-sel tubuh, akan bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan dan kesehatan tubuh serta kulit kita. Oleh karena itu, orang yang sering berpuasa kulitnya akan terlihat lebih segar, sehat, lembut, dan berseri karena proses peremajaan sel dalam tubuhnya berjalan dengan baik.

Makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari, selain mengandung zat-zat gizi yang berguna untuk tubuh kita, juga mengandung bahan toksik atau racun yang kemudian tertimbun dalam tubuh. Bahan toksik atau racun yang ada dalam tubuh kita, jika sudah terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pada tubuh antara lain, tubuh menjadi mudah lelah, daya tahan tubuh menurun, sehingga mudah sakit. Dengan melakukan puasa, tubuh akan menggunakan energi cadangan. Penggunaan energi cadangan ini menyebabkan racun-racun terbuang dan sel-sel tubuh dibersihkan.

Selain itu, di bagian pencernaan terjadi juga pengeluaran racun karena alat-alat pencernaan beristirahat sehingga dapat membersihkan diri, juga termasuk usus besar yang merupakan pusat kotoran. Berpuasa selain bermanfaat untuk detoksifikasi atau proses pengeluaran racun secara menyeluruh, juga bermanfaat untuk menambah tenaga. Hal tersebut disebabkan racun-racun yang ada pada sel-sel dan jaringan tubuh telah dibersihkan, sehingga organ tubuh menjadi lebih bersih dan zat gizi yang masuk lebih mudah diserap. Pada saat berpuasa, saluran pencernaan beristirahat selama beberapa jam.

Dengan diistirahatkannya saluran pencernaan tersebut akan menjadi lebih baik dalam memproses dan menyerap makanan yang dikonsumsi, sehingga akan lebih bertenaga, sehat, dan kuat. Bagaimana pola makan saat puasa? Masih dengan menu seimbang (makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur mayur, buah) saat sahur dan berbuka, hanya saja pengaturan dan pemilihan jenis dan waktu makanan yang sedikit berbeda. Bagaimana Pola Makan Bergizi Saat Berpuasa?

1. Saat sahur
 Yang pertama kali kita lakukan saat hendak berpuasa adalah niat menjalankan nya dengan ikhlas, berdo’a dengan sungguh-sungguh, ini adalah anjuran rasulullah, SAW. Selain itu , dengan berniat, secara otomatis tubuh akan mengatur sistim pencernaan kita untuk menyesuaikan saat keadaan puasa, misal nya pada lambung, secara otomatis asam lambung tidak terlalu tinggi pada saat berpuasa. Subhanallah..


Aturlah dengan menu seimbang yang terdiri dari karbohidrat(makanan pokok), lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah. Pilihlah makanan yang banyak mengandung serat, misal nya jenis beras yang akan kita konsumsi, memilih beras merah akan lebih banyak kandungan serat nya dibanding beras putih, karena makanan yang tinggi kandungan seratnya akan lama meninggalkan lambung, ini akan memberikan efek kenyang lebih lama. Asupan karbohidrat jangan berlebihan, cukup 1 sampai dengan 2 penukar ( 200gr),  perbanyak protein dan lemak, sayur mayur, dan buah. 


Karbohidrat berlebih hanya akan mensuplai energi sekitar 3-4 jam saja, sedangkan protein dan lemak bisa lebih lama sehingga tidak mudah lapar. Minum air putih yang cukup, sekitar 2.000-2.500 ml air sehari (kurang lebih 10 gelas), pada malam hari dan saat sahur. Hal yang dicontohkan nabi dalam sahur adalah nabi Muhammad tidak memakan manis-manisan pada saat sahur, ini berbeda dengan berbuka yang disunahkan memakan yang manis-manis.


Cara mengatur jam makan sahur yaitu makan lah  mendekati waktu imsak, nabi Muhammad saw memberikan contoh kepada kita agar sahur diakhirkan, maksudnya adalah sahurlah mendekati imsak, dan salah satu contoh nabi ini memang dibenarkan menurut ilmu pengetahuan modern (kedokteran).  Selain  itu , setelah sahur nabi tidak beranjak tidur, ini adalah anjuran yang baik,  jika kita langsung tidur, maka akan membuat tubuh kita lemas, karena tubuh tidak langsung mengolah makanan menjadi energi.


2. Saat berbuka puasa
 Setelah hampir 14 jam menahan lapar dan haus saat berpuasa, hendaklah kita memilih makanan dengan bijak, hindari makanan yang teralu merangsang saluran cerna , seperti makanan yang terlalu pedas, masam, terlalu dingin dan terlalu panas. Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka dengan yang manis, ini berfungsi agar tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang mudah diserap untuk di jadikan tenaga segera. 

Saat berbuka, Rasulullah, SAW hanya meminum air putih dan memakan kurma kemudian melaksanakan ibadah shalat maghrib. Meskipun kandungan gula kurma sama-sama tinggi, karbohidrat yang dikandungnya mudah dicerna tubuh. Selain itu, air putih akan mendinginkan suhu tubuh yang panas akibat seharian berpuasa, sekaligus membersihkan saluran pencernaan. Setelah shalat maghrib, baru lah kita bisa santap makanan utama yaitu pola makan seimbang dan janganlah berlebihan. Karena makan terlalu banyak berakibat mengacaukan pola makan saja dan nafsu yang terlalu besar hanya merusak ibadah kita.. selamat berpuasa…

Disusun oleh : Meyta Winduka AMG (Ahli Gizi LKC Dompet Dhuafa)

Demikian posting tentang pola makan saat berpuasa dari ~ Be Healthy
Semoga bermanfaat, jangan lupa gabung di facebook Be Healthy disini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews